Pages

Senin, 12 November 2012

Flagellata

Pengertian Flagellata (dalam bahasa Latin diambil dari kata “flagell” yang berarti cambuk) atau Mastigophora (dari bahasa Yunani,”mastig” yang berarti cambuk, dan “phora” yang berarti gerakan), dalam taksonomi kuno Flagellata merupakan salah satu kelas dalam filum protozoa atau protista yang mirip hewan, namun dalam taksonomi modern menjadi superkelas yang dibagi menjadi dua kelas, yaitu fitoflagelata dan zooflagelata.
Alat gerak Flagellata adalah flagellum atau cambuk getar, yang juga merupakan ciri khasnya, sehingga disebut Flagellata (flagellum = cambuk). Letak flagel berada pada ujung depan sel (anterior), sehingga saat bergerak seperti mendorong sel tubuhnya, namun ada juga letak flagel di bagian belakang sel (posterior).
Selain berfungsi sebagai alat gerak, flagela juga dapat digunakan untuk mengetahui keadaan lingkungannya atau dapat juga digunakan sebagai alat indera karena mengandung sel-sel reseptor di permukaan flagel dan alat bantu untuk menangkap makanan.
Klasifikasi Flagellata
Dilihat dari bentuknya, Flagellata dikelompokkan menjadi dua, yaitu berbentuk seperti tumbuhan yang dinamakan Fitoflagellata, dan yang berbentuk seperti hewan yang dinamakan Zooflagellata.
1. Fitoflagellata
Fitoflagelata adalah flagellata yang mirip dengan tumbuhan karena memiliki kromotafora, sehingga dapat melakukan fotosintesis (fotosintetik). Fitoflagellata mencernakan makananya dengan berbagai cara, menelan lalu mencernakan didalam tubuhnya (holozoik), membuat sendiri makanannya (holofitrik), atau mencernakan organisme yang sudah mati (saprofitik). Habitat fitoflagellata adalah diperairan bersih dan diperairan kotor. Fitoflagellata bergerak menggunakan flagella.
Fitoflagellata diklasifikasikan menjadi 3 kelas, yaitu:
a. Euglenoida
Tubuhnya menyerupai gelendong dan diselimuti oleh pelikel. Contoh dari kelas Euglenoida yaitu Euglena viridis. Euglena viridis memiliki ciri – ciri, ukuran tubuhnya antara 35–60 mikron, ujung tubuhnya berbentuk meruncing dengan satu bulu cambuk di bagian anterior sel. Euglena viridis memiliki stigma (bintik mata berwarna merah) yang berfungsi untuk membedakan antara gelap dan terang. Menurut Lupita, Euglena viridis dapat bersifat holofitrik dan holozoik. Bersifat holofitrik karena memiliki kloroplas yang mengandung klorofil, sehingga dapat membuat makanannya sendiri dengan cara melakukan fotosintesis. Bersifat holozoik yaitu dengan cara memasukkan makanannnya yang berupa organisme berukuran lebih kecil melalui sitofaring menuju vakuola dan ditempat inilah makanan dicerna.
b. Noctiluca miliaris
Tubuhnya berukuran besar dan biasanya hidup di habitat air laut. Noctiluca miliaris kebanyakan hidup di air laut dengan ciri – ciri memiliki satu pasang flagella yang berukuran satu panjang dan satu pendek, dapat melakukan simbiosis dengan jenis ganggang tertentu. Noctiluca miliaris dapat memancarkan sinar (bioluminense) apabila tubuhnya terkena rangsangan mekanik.
c. Volvocida
Bentuk tubuh hewan ini pada umumnya berbentuk bulat dan berkoloni. Contoh dari volvocida antara lain adalah Volvox globator. Ciri–ciri dari Volvox antara lain hidup secara berkoloni, koloni Volvox dapat terdiri dari ribuan sel yang masing – masing sel memiliki dua flagella. Setiap sel memiliki inti, vakuola kontraktil, stigma dan kloroplas. Sel-sel memiliki eyespots, lebih maju dekat anterior, yang memungkinkan koloni untuk berenang menuju cahaya. Ciri-ciri Volvox antara lain koloninya terdiri dari ribuan individu bersel satu yang masing-masing memiliki dua flagela; setiap sel memiliki inti, vakuola kontraktil, stigma dan kloroplas. Sel-sel dihubungkan dengan benang-benang protoplasma membentuk hubungan fisiologis.
2. Zooflgellata
Zooflagellata adalah flagellata yang menyerupai hewan, tidak berkloroplas dan bersifat heterotrof. Flagellata ini ada yang hidup bebas, bersimbiosis dengan organisme lain, namun kebanyakan bersifat parasit pada organisme lain. Contoh zooflagelata antara lain yaitu Trypanosoma gambiens, dan Leishmania. Makannya berupa zat organik yang diperoleh dari lingkungannya. Beberapa jenis flagellata merupakan hewan holozoik. Beberapa jenis flagellata memperoleh makanan dari tubuh inangnya. Zooflagelata berhabitat di laut dan air tawar.
a. Trypanosoma
Hewan ini bercirikan bentuk tubuh yang pipih dan panjang seperti daun , merupakan parasit dalam darah vertebrata , dan tidak membentuk kista.
Jenis – jenis Trypanosoma antara lain adalah:
a. Trypanosome lewisi hidup pada tikus , perantaranya adalah lalat tse-tse
b. Trypanosoma evansi , penyebab penyakit sura (malas ) pada ternak; hospes perantaranya adalah lalat tse – tse.
c. Trypanosoma gambiense dan T. rhodesiensis hewan penyebab penyakit tidur pada manusia manusia.
d. Trypanosoma cruzi, penyebab penyakit cagas (anemia pada anak kecil)
b. Leishmania
Merupakan penyebab penyakit pada sel-sel endothelium pembuluh darah.
Jenis-jenis Leismania adalah :
a. Leishmania donovani, penyebab penyakit kalazar yang ditandai dengan demam dan anemia, hewan ini banyak terdapat di Mesir , sekitar laut tengah , dan india.
b. Leishmania tropica, penyebab penyakit kulit , disebut penyakit oriental sore, terdapat di Asia (daerah mediterania) dan sebagian Amerika selatan. Ada dua tipe “oriental sore” yang disebabkan oleh strain yang berlainan, yaitu : (1) Leishmania kulit tipe kering atau urban yang menyebabkan penyakit menahun. (2) Leishmania kulit tipe basah atau rural yang menyebabkan penyakit akut.
c. Leishmania brasiliensis, juga penyebab penyakit kulit di Meksiko dan Amerika Tengah serta Selatan.

Minggu, 11 November 2012

Klausa

Klausa adalah Gabungan dua kata atau lebih yang bersifat predatif. Maksudnya diantara dua kata tersebut adayang berkedudukansebagai predikat      contoh : nenek memasak,  kumbang hinggap, dan bungaku sangat harum. Klausa adalah kebalikan dari frase, kalau klausa bersifat predikat, justru kalau frase bersifat non-predikat.
Klausa adalah satuan gramatikal (kesesuaian sebuah kata dengan tata bahasa indonesia yang benar) yang berupa kelompok kata, sekurang kurangnya terdiri atas subjek dan predikat dan berpotensi mnejadi kalimat
Nenek (S) memasak (P)

Macam-macam kalusa
Aktif = subjeknya menjadi pelaku
Bebas = yang secara potensial menjadi kalimat bebas
Intransitif = predikatya verbal tidak d sertai objek
Pasif = subjeknya menjadi penderita
Subordinatif = kllausa terikat  (klausa yang tidak dapat berdiri sendiri sebagai kalimat tunggal mandiri, menjadi bagian klausa lain atau bagian dari kalimat majemuk bertingkat----- transitif klausa yg verbanya selalu disertai objek, msl mereka memilih perempuan)
Transitif = yang verbanya selalu d sertai objek
Klausa dapat dibedakan berdasarkan distribusi satuannya dan berdasarkan fungsinya.Berdasarkan distribusi satuannya, klausa dibedakan atas klausa bebas dan klausa terikat.Berdasarkan fungsinya, klausa dibedakan menjadi klausa subjek, klausa objek, klausaketerangan, dan klausa pemerlengkapan

Subjek adalah bagian klausa yang berwujud nomina atau frasa nominal yangmenandai apa yang dinyatakan oleh pembicara
Contoh: Kami sekeluarga bulan lalu berlibur ke Bali.(kami sekeluarga merupakansubjek)

Objek adalah bagian klausa yang berwujud nomona atau frasa nomina yangmelengkapi verba transitif. Objek dapat dibagi menjadi dua yaitu objek langsung danobjek tak langsung.Contoh objek langsung: bibi sedang menanak
nasi.
Contoh objek tak langsung : bibi sedang menanak nasi untuk kita semua.
Klausa keterangan adalah klausa yang menjadi bagian luar inti, yang berfungsimeluaskan atau membatasi makna subjek atau makna predikat.Contoh:a.keteranga akibat: penjahat itu dihukum
mati
 b.keterangan sebab:
karena sakit
, ia tidak jadi ikutc.keterangan jimlah: bagai pinang dibelah
dua
d.keterangan alat: dinaikkan dengan
mesin pengangkat

Klausa pelengkap adalah klausa yang terdiri atas nomina, frasa nomina, adjektiva,atau frasa adjektival yang merupakan bagian dari predikat verbal, seperti:a.abangku menjadi
 pilot
 b.kami bermain
bola
c.aku dianggap
 patung

Klausa verbal adalah lausa yang predikatnya verba.    Contoh: saya makan, adik mandi.
Klausa verbal terdiri atas klausa verbal aktif transitif dan klausa verbal aktif taktransitif.
Klausa verbal aktif transitif adalah klausa yang predikat verbalnya mempunyaisasaran dan atau mempunyai objek.        Contoh:Bibi menjual makanan, aku mengirimkan surat, dan lain-lain.
Klausa verbal aktif transitif resiprokal adalah klausa yang subjeknya melakukan pekerjaan yang disebutkan predikat verbalnya, tetapi secara berbalasan atau klausayang subjeknya saling melakukan pekerjaan yang disebutkan predikat verbalnya.    Contoh: Ia berpandangan dengan ibunya.
Klusa verbal pasif adalah klausa yang menunjukkan bahwa subjek dikenai pekerjaanatau sasaran perbuatan seperti yang disebutkan dalam predikat verbalnya.    Contoh: korban ditembak, kami kehujanan, dan lain-lain.
Klausa verbal aktif taktransitif adalah klausa yang predikat verbalnya tidak mempunyai sasaran dan tidak mempunyai objek.
Contoh: kelakuannya menjadi-jadi, pengetahuan kita bertambah, dan lain-lain.
Klausa nonverbal adalah klausa yang predikatnya berupa nomina, pronomina,adjektiva, numeralia, atau frasa preposisional.
Contoh: adik ke Bandung, ayahku nelayan, dia sedang sakit, dan lain-lain.
Hubungan jumlah ditunjukkan oleh klausa kedua berisikan informasi yangmenambahkan isi informasi pada klausa pertama.Contoh:a.Saya mencintai dan memahami pekerjaan saya selam ini. b.Saya bersama beberapa orang teman ingin mendirikan perpustakaan.
3.5.1.2 Hubungan Adversatif (pertentangan)Hubungan pertentangan biasanya ditunjukkan oleh klausa kedua yang berisikaninformasi yang bertentangan dengan isi informasi pada klausa pertama.
Contoh: 1.Hubungan pertentangan yang menyatakan penguatan
Contoh: Ia tidak hanya rajin dan pandai, tetapi juga teliti dan rendah hati.   
Hubungan pertetangan yang menyatakan implikasi
Contoh: Aku sudah lama berdagang, tetapi belum juga punya uang banyak.
1.Hubungan pertentangan yang menyatakan perluasan    Contoh: Budaya daerah harus dijaga, tetapi budaya luar baik jangan ditolak.
3.5.1.3 Hubungan Alternatif (pilihan)Hubungan pilihan adalah hubungan yang menyatakan pilihan diantara berbagaikemungkinan yang ada yang ditunjukkan oleh klausa yang dihubungkan itu.    1) Hubungan pilihan yang menyatakan pertentanganAku harus bersekolah dengan sengsara atau berhenti, lalu mencari uang.    2) Hubungan pilihan yang tidak menyatakan pertentanganDia duduk merenungkan masa lalu ataukah sedang merancang masa depan?
3.5.2 Hubungan Antarklausa Subordinatif Hubungan antarklausa subordinatif menunjukkan hubungan yang hierarkis.
3.5.2.1 Hubungan SebabKata hubung yang digunakan adalah sebab, karena, dan oleh karena.    Contoh:a. Mereka berkelahi karena salah paham b. Saya tidak tahu apa sebab dia tidak mau datang ke pertemuan itu.
3.5.2.2 Hubungan AkibatKata hubung yang digunakan adalah akibat, akibatnya, dan hasilnya.




Berdasarkan fungsinya, klausa ternyata dapat menduduki fungsi subjek, objek, keterangan, dan pelengkap.
1. Klausa yang menduduki fungsi subjek
Subjek adalah bagian klausa yang berwujud nomina atau frasa nomina yang menandai apa yang dinyatakan oleh pembicara (penulis). Di dalam bahasa Indonesia, subjek biasanya mendahului predikat, seperti:
- kami sekeluarga berlibur
- berenang itu menyehatkan
Kedua klausa itu disebut klausa ini karena terdiri atas subjek (kami sekeluarga dan berenang itu) serta predikat (berlibur dan menyehatkan). Kedua klausa itu dapat menjadi inti kalimat, yang bagian-bagiannya tetap menduduki fungsi yang sama, seperti:
- Kami sekeluarga bulan yang lalu berlibur di Bali.
- Berenang itu ternyata dapat turut menyehatkan fisik dan mental.
2. Klausa yang menduduki fungsi objek
Objek adalah bagian klausa yang berwujud nomina atau frasa nomina yang melengkapi verba transitif. Objek dikenai perbuatan yang disebutkan dalam predikat verbal. Objek dapat dibagi menjadi dua, yaitu objek langsung dan objek tidak langsung.
Objek langsung adalah objek langsung dikenai perbuatan yang disebutkan dalam predikat verbal; objek tak langsung adalah objek yang menjadi penerima atau yang diuntungkan oleh perbuatan yang terdapat dalam predikat verbal.
Contoh objek langsung:
- bibi sedang menanak nasi
- ibu membawa minuman
Nasi pada contoh di atas merupakan objek bagi verba menanak dan minuman menjadi objek bagi membawa.
Contoh objek tak langsung:
- Bibi sedang menanankkan nasi untuk kita semua.
- Ibu membawakan minuman untuk ayah.
Kata kita semua dalam kalimat di atas merupakan objek taklangsung bagi verba menanakkan, sedangkan untuk ayah adalah objek taklangsung bagi verba membawakan.
3. Klausa keterangan
Klausa keterangan adalah klausa yang menjadi bagian luar inti, yang berfungsi meluaskan atau membatasi makna subjek atau makna predikat. Contohnya:
- keterangan akibat : penjahat itu dihukum mati.
- keterangan sebab : karena sakit, ia tidak jadi ikut.
- keterangan jumlah : bagai pinang dibelah dua.
- keterangan alat : dinaikkan dengan mesin pengangkat.
- keterangan cara : diterima dengan baik.
- keterangan kualitas : berlari bagai kilat.
- keterangan modalitas : tidak mungkin itu terjadi.
- keterangan pewatas : keterangan lebih lanjut.
- keterangan subjek : guru yang baik.
- keterangan syarat : tolonglah kalau kau bisa
- keterangan objek : menjadi pengusaha yang jujur
- keterangan tujuan : bekerja untuk hidup
- keterangan tempat : datang dari barat
- keterangan waktu : ditunggu sampai besok pagi
- Keterangan perlawanan: meskipun lambat, selesai juga dikerjakannya
4. Klausa pelengkap
Klausa pelengkap adalah klausa yang terdiri atas nomina, frasa nomina, adjektiva yang merupakan bagian dari predikat verbal, seperti:
- kakakku menjadi pilot
- kami bermain bola
- persoalan itu dianggap penting
- aku dianggap patung
- adik menari bali
- paman berdagang kain
- negara kita berdasarkan pancasila


Bola

Teknik dasar menendang bola

Menendang dengan kaki bagian dalam.

Pada umumnya teknik ini digunakan untuk mengumpan jarak pendek. Analisis geraknya adalah sebagai berikut :  

  1  Badan menghadap sasaran di belakang bola.  
  2. Kaki tumpu berada disamping bola kurang lebih 15 cm,  
  3.  ujung kaki menghadap sasara, lutut sedikit ditekuk, kaki ditarik kebelakang, dan ayunkan ke depan, setelah terjadi benturan dilanjutkan dengan Follow trow, (gerakan lanjutan)  

Menendang dengan kaki bagian luar

Pada umumnya teknik menendang dengan kaki bagian luar digunakan untuk mengumpan jarak pendek. Analisis geraknya sebagai berikut:  

    1. Posisi badan dibelakang bola, kaki tumpu disamping belakang bola 25 cm, ujung kaki    menghadap kesasaran, dan lutut sedikit ditekuk.  
    2. Kaki tendang berada di belakang bola, dengan ujung kaki menghadap kedalam.   
    3. Kaki ditarik kebelakang dan ayunkan kedepan  
    4. Perkenaan bola tepat di punggung kakibagian luar, dan tepat pada tengah – tengah bola   
    5. Gerakan lanjutan kaki tending diangkat serong kurang lebih 45 derajat menghadap sasaran.

Menendang dengan punggung kaki

Pada umumnyamenendang dengan punggung kaki digunakan untuk menembak ke gawang atau shooting. Analisis gerakanya sebagai berikut:  

    1. Badan dibelakang bola sedikit condong kedepan, kaki tumpu diletakkan di samping bola dengan ujung kaki menghadap kesasaran, kaki sedikitditekuk.  
    2. Kaki berada di belakang bola dengan punggung kaki menghadap kedepan / sasaran.  
    3. Kaki tarik ke belakang dan ayunkan kedepan hingga mengenai bola.  
    4. Perkenaan kaki pada bola tepat pada punggung kaki penuh dsan tepat pada tengah – tengah bola.  
    5. Gerakan lanjut kaki tending diarahkan dan di angkat kearah sasaran.




teknik dasar menghentikan bola

Menghentikan bola merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan sepakbola yang penggunaanya bersamaan dengan teknik menendang bola. Tujuan menghentikan bola adalah untuk mengontrol bola, yang termasuk didalamnya adalah untuk mengatur tempo permainan, mengalihkan laju permainan, dan memudahkan untuk passing. Analisis gerakanya sebagai berikut :  

   1.  Posisi badan segaris dengan datangnya bola.  
   2. Kaki tumpu mengarah pada boladengan lutut sedikit ditekut  
   3. Kaki penghenti diangkat sedikit deengan permukaan bagian dalam kaki dijulurkan kedepan segaris dengan datangnya bola  
    4. Bola menyentuh kaki persis dibagian dalam/mata kaki  
    5. Kaki penghenti mengikuti arah bola.

Untuk teknik menghentikan bola masih terdapat banyak cara yang dapat dilakukan diantaranya yaitu menggunakan Punggung kaki, Paha, Dada, serta Kepala apabila memungkinkan.